Tantangan Mom Shaming Akan Dihadapi Setiap Ibu Baru
Salah satu istilah yang saat ini menjadi trend topic adalah Mom Shaming. Bagi para ibu, topik ini seolah sebuah momok karena seringkali diperdebatkan sehingga memunculkan konflik bahkan tekanan batin. Sebegitu horornya kah? Ya, bahkan sudah banyak tokoh psikolog atau parenting yang membuat rangkaian ulasan terkait topik ini.
Lalu, anda sebagai ibu atau bahkan calon ibu, apakah sudah paham mengenai mom shaming? Are you ready to get the effect of mom shaming? Well, langsung saja kita bahas segala sesuatu terkait mom shaming juga beberapa tips yang saya rangkum untuk anda jadikan referensi. Chek it out!
Mengenal Mom Shaming
Secara singkat, mom shaming merupakan suatu perilaku atau tindakan dimana kita mengkritisi gaya seorang ibu dalam mengasuh arau mendidik anak. Kalau ditekankan, tujuan utama dari mom shaming yakni membuat sang ibu malu, merasa bersalah, dan menganggap dirinya sudah sangat buruk.
Faktanya, mom shaming adalah fenomena yang sudah ada sejak lama. Hanya saja, ada beragam isu terkait milenial parenting serta diikuti perkembangan IT telah memboomingkan topik ini. Ya, ini adalah tantangan besar bagi para ibu khususnya ibu muda dengan jiwa dan emosi yang masih labil
Baca juga: New Mom New Challenge (Part 1)
Mengapa dapat terjadi Mom Shaming?
Kenapa sih harus ada pelaku mom shaming? Sebenarnya, ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya mom shaming. Faktor-faktor tersebut dari sang ibu (pelaku mom shaming) yang merasa cemburu, marah, bosan, terlalu letih, repot, haus pengakuan, dan bahkan kehilangan jati dirinya.
Intinya, pelaku mom shaming itu hanya insecure dengan keadaan hidupnya sehingga memuaskan hatinya dengan menjadi pelaku mom shaming. Menyedihkan sekali, kan?
Kapan dan dimana Mom Shaming terjadi?
Kasus ini bisa saja langsung muncul setelah ibu (korban mom shaming) melahirkan. Contohnya membandingkan cara lahiran, normal vs caesar. Atau yang sering muncul masalah ASI. Apa saja bisa menjadi pemicu fenomena ini.
Sebagai ibu, anda juga harus waspada dengan sosial media. Sekali saja anda memposting foto anak atau mengisahkan gaya pengasuhan anda, bersiaplah karena pasti akan ada rentetan komen negatif. Dan, saat itulah anda mengalami mom shaming.
Pelaku Mom Shaming
Perlu digaris bawahi, Sejauh apapun anda menghindar, anda akan tetap mengalami mom shaming karena hampir setiap ibu pun demikian entah pelaku mom shoming itu teman, keluarga, sesama ibu, atau bahman sang suami. Poin pentingya adalah, semua orang harus paham bahwa setiap anak memiliki keunikannya sendiri. Maka, kita tak dapat menyamakan gaya pengasuhan.
Baca juga: Ibu yang Bagaimana?
Tips menghentikan Mom Shaming
Tahukah anda bahawa saya pun pernah menjadi korban mom shaming? Mulai dari shaming bentuk Pa** D***, kelancaran ASI, perawatan anak, dan masih banyak lainnya. Those really hurt me. Lalu, bagaimana saya dapat melaluinya?
Support suami adalah senjata utama saya. Meski suami sekedar mendengarkan curhatan saya, itu sudah sangat melegakan hati, mengurangi rasa kecewa, sedih dan emosi. Nah, selanjutnya, senyum juga jurus yang ampuh. Apapun yang orang katakan, cukup senyum aja dan menjawab "iya" meskipun nanti tidak dilakukan. Intinya, walaupun kritik mereka tidak sesuai dengan pemikiran saya, saya tak akan membuang energi untuk marah didepan mereka. Menjaga kewarasan itu penting sekali.
Menggunakan data ilmiah untuk meyakinkan. Jika pelaku mom shaming adalah orang yang tergolong berpendidikan namun pendapatnya agak melenceng, maka anda dapat menggunakan cara ampuh ini. Ungkapkan dengan detail dengan mengacu data ilmiah sehungga si pelaku akan menyadari bahwa yang anda lakukan itu bukan sembarangan dan tentu ia tidak akan mengkritik lagi.
Satu hal yang harus anda ingat, bukanlah suatu perkara mudah untuk menjadi seorang ibu. So, jangan jadikan mom shaming sebagai beban berat. Yuk, share pengalaman anda mengenai mom shaming di komentar!
Harus kuat iman dan mental ..
BalasHapusHarus..
Hapusjadi ibu itu tantangannya luar biasa
BalasHapusInsya allah barokah
Hapusdan kebanyakan yang melakukan perempuan juga lucunya, lebih baik masuk telinga kiri keluarkan lagi ke telinga kanan
BalasHapusIya.. seolah diajadikan ajang lomba the best mom 🙈
HapusEmang jadi ibu tidaklah mudah, apalagi ketika jenuh, capek dan bosan. Sangat membutuhkan support dr orang terdekat yaitu suami. Agar bs semangat lagi dan mengahadapi rintangan selanjutnya....
BalasHapusWkwkwkwk kesannya kayak berat banget gtu ya😅