5 Cara Mudah Mendidik Anak Mandiri Sejak Dini
Setiap hari, anak akan terus tumbuh & berkembang. Ayah dan Bunda tentu mengharapkan agar si anak tumbuh optimal sebagai generasi maju. Maka, anak harus diajarkan kemandirian sejak dini. Mendidik si kecil menjadi mandiri adalah tantangan tersendiri bagi tiap orang tua. Sehingga, diperlukan tips khusus untuk mempermudahnya.
Nha, dalam artikel ini, saya akan membahas tips tersebut. Berikut adalah beberapa cara melatih si kecil tumbuh mandiri yang saya rangkum dari tulisan Robert Myers, PhD dan tentunya saya terapkan juga ke si kecil.
Membuat daftar tugas
Buat daftar tugas yang mana anak Anda harus bisa melakukannya sendiri, seperti berpakaian atau menyimpan mainan mereka. Tapi, tetap perhatikan target usianya, ya. Coba bicarakan dengan cara yang asyik tentang tugas yang harus dilakukan sendiri tanpa bantuan Ayah dan Bunda.
Jika si kecil tidak yakin, mintalah mereka berlatih di depan Anda. Hilangkan tugas apa pun yang tampaknya belum siap dilakukan si kecil. Ingatlah, kinerja anak-anak lebih baik jika mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Kalau saya, saya hanya me-list tugas kecil saja mengingat dia baru berumur 2 tahun. Contohnya, membereskan mainan sendiri. Tentu saja, saya juga harus mengingatkan setiap saat. Ya, saat si kecil selesai bermain, saya katakan kalimat ajaib dengan nada merayuđ
"Hayoo, anak cerdas mematuhi peraturan. Kalau habis main, dibereskan sendiri ya sayang"
Jangan menuntut sempurna
Balita masih dalam tahap pembelajaran dan pengembangan keterampilan motorik mereka, sehingga beberapa hal tak terduga dapat terjadi, seperti menumpahkan jus saat dia ingin menuang minuman untuk dirinya sendiri.
Jika dia berbuat kekacauan, tahan emosi dan jangan mengkritiknya secara langsung. Sebaliknya, anda harus menunjukkan padanya dengan lembut terkait cara yang tepat untuk mengerjakan sesuatu. Jelaskan kalau anda juga pernah membuat kesalahan, karena memang tidak ada satu orang pun yang sempurna.
Ya, anak saya juga sering membuat beberapa kekacauan seperti menumpahkan bedak seisi rumah padahal niatnya ingin bedakan sendiriđ. Tapi, saya senyumin saja dulu. Perlahan, saya akan menjalaskan cara melakukannya yang benar. Hasilnya? Lumayan, si kecil sudah mulai lihai dan tak terkesan terpaksa.
Berikan cukup waktu
Ingat ya, orang dewasa dan anak-anak itu berbeda. Faktanya, anak-anak akan menyelesaikan tugasnya dengan waktu yang cukup lama. Sebagai orang tua, kita tak boleh membuat si kecil tertekan karena waktu yang terbatas untuk melakukan tugas. So, ikuti saja alurnya. Lambat laun, si kecil akan mampu bekerja dengan cepat seiring bertambahnya usia.
Tak bisa dipungkiri, terkadang orangtua merasa greget karena anak terlalu lelet. Saya pun pernah sedikit geram (di hati). Tapi, emosi tetap harus ditahan. Anak akan nyaman tanpa adanya paksaan. So, kuncinya sabar dan telaten.
Kembangkan rutinitas
Well, anak membutuhkan rutinitas untuk mengelola tanggung jawabnya. Apabila jadwal kegiatan harian si kecil selalu berubah, mereka pasti akan bingung. Jelaskan kepada mereka kapan mereka seharusnya melakukan dan menyelesaikan suatu tugas.
Misalnya, Anda bisa memberi tahu si kecil sebelum bersiap untuk tidur, dia harus mengemas mainannya terlebih dahulu. Saat hendak tidur, ingatkan anak Anda bahwa mereka perlu membersihkan diri sebelum mengenakan piyama.
Namanya rutinitas harus dilaksanakan dengan rutin, ya. Saya sendiri tak ada bosannya mengingatkan si kecil untuk melakukan beberapa kebiasaan. Contohnya, setiap kali hendak tidur, saya akan memintanya BAK. Dan, hingga saat ini, si kecil terbiasa akan BAK dulu sebelum tidur. So, tak ada ompol yang membanjiriđ. It's done since he was 21 months old.
Hadiahi dengan pujian
Si kecil pasti senang saat dipuji atas hal-hal yang telah dia lakukan. Berikan pujian kepada anak Anda ketika dia mengerjakan sesuatu sendiri, terlebih jika itu adalah sesuatu yang sebelumnya dia butuhkan. Bahkan, anda bisa mengubah kesalahan menjadi pujian.
Misalnya, jika anak Anda memakai celana namun terbalik, Anda dapat memujinya terlebih dahulu karena dia sudah mampu memilih pakaian dan berpakaian sendiri. Berikan dorongan semangat kepada anak Anda saat mereka merasa begitu frustasi. Surely, si kecil akan merasa begitu dihargai dan semangat untuk selalu mencoba.
Intinya, melakukan sesuatu untuk si kecil dengan tangan kita sendiri akan terasa lebih cepat daripada membiarkannya melakukan sendiri. Namun, ketika Anda memberi anak-anak kesempatan untuk melakukan tugasnya sendiri, dia mulai mengembangkan rasa tanggung jawab dan pencapaian. Seiring bertambahnya usia, dia akan dapat menggunakan keterampilan problem-solving nya untuk menangani situasi baru dengan mudah. Good luck!
wah perlu belajar banyak nih ma mamah haikal hehehe , nnti mo saya share ke ibu negara deh biar di baca .
BalasHapusSetuju sekali dengan point no. 2. Kita yabg dewasa kalau dituntut sempurna pasti mengeluh, apalagi balita. So, let them explore as they can
BalasHapusilmunya sangat bermanfaat sekali...
BalasHapus